Ultrasonografi (USG) di Masa Kehamilan
1. Ultrasonografi (USG)
Adalah teknik menampilkan gambaran
atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Dalam mengambil gambar, alat ini
memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi.
USG biasa dilakukan saat Anda
berkunjung ke dokter untuk memeriksakan kondisi kehamilan
Anda. Pemeriksaan USG saat hamil tidak hanya dilakukan untuk mengetahui jenis
kelamin bayi Anda, tetapi juga untuk melihat kondisi bayi dalam kandungan
secara keseluruhan. Ya, melalui USG, banyak informasi yang bisa Anda terima
terkait pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan bayi Anda di kandungan.
Melalui USG juga, dokter bisa menentukan apa yang harus Anda lakukan saat hamil
untuk mendukung kesehatan bayi Anda.
2. Mengapa ibu hamil butuh pemeriksaan
USG?
USG kehamilan adalah sebuah tes yang menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggi untuk menggambarkan perkembangan janin dan juga organ
reproduksi ibu hamil. Saat Anda melakukan USG, perut Anda akan dioleskan gel,
dan kemudian dokter akan menggerakkan transduser di atas perut Anda. Transduser
ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke rahim Anda, kemudian
gelombang suara ini akan mengirimkan sinyal kembali ke mesin yang akan
mengubahnya menjadi gambar. Anda bisa melihat gambar janin dalam kandungan Anda
di layar monitor.
USG pertama kali bisa Anda lakukan saat usia kehamilan mencapai
6-8 minggu, namun gambaran yang Anda dapatkan mungkin belum jelas. Anda mungkin
akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada usia kehamilan 13 minggu.
3.
Manfaat USG
kehamilan
Sesuai usia kehamilan, USG bisa Anda
manfaatkan untuk berbagai tujuan, untuk tujuan medis maupun tujuan nonmedis,
seperti untuk melihat jenis kelamin bayi dalam kandungan.
USG selama trimester pertama
Pemeriksaan USG selama trimester pertama kehamilan bisa Anda
lakukan untuk tujuan:
- Memastikan
bahwa Anda benar sedang hamil
- Memeriksa
detak jantung janin
- Menentukan
usia kehamilan bayi dan memperkirakan kapan bayi akan lahir
- Memeriksa
apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
- Memeriksa
kondisi plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim (serviks)
- Mendiagnosis
kehamilan
ektopik (ketika telur yang sudah dibuahi sperma
tidak menempel di dinding rahim)
- Mendiagnosis
keguguran awal
- Memantau
apakah janin mengalami pertumbuhan yang abnormal
USG selama trimester kedua dan ketiga
Saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga,
Anda bisa melakukan USG untuk tujuan yang lebih banyak, seperti:
- Memantau
pertumbuhan
janin
- Mengetahui
posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang, melintang, kepala
di bawah (cephalic), atau posisi normal
- Menentukan
jenis kelamin bayi
- Memastikan
apakah Anda mempunyai kehamilan kembar
- Memeriksa
plasenta apakah bermasalah, seperti plasenta previa dan abrupsio plasenta
- Memeriksa
apakah bayi Anda berpotensi mengalami Down syndrome
(biasanya dilakukan pada usia kehamilan 13 dan 14 minggu)
- Memeriksa
apakah bayi berpotensi mengalami kelainan bawaan atau cacat lahir
- Memeriksa
apakah bayi dalam kandungan mengalami kelainan struktural atau masalah
pada aliran darah
- Memantau
kondisi cairan ketuban
- Memantau
apakah bayi menerima cukup oksigen dan nutrisi
- Mendiagnosis
masalah pada ovarium atau rahim, seperti tumor
- Mengukur
panjang leher rahim
- Mengetahui
apakah Anda membutuhkan tes lain, seperti amniosentesis
- Memastikan
bayi Anda sehat dan tidak mati dalam kandungan
4. Apakah USG saat hamil aman ?
Ya, USG aman dilakukan
saat kehamilan selama dilakukan dengan benar. USG tidak melibatkan radiasi,
seperti sinar-X. Namun, sebaiknya lakukan USG hanya dengan dokter atau
profesional kesehatan yang terjamin kualitasnya. Bahkan, banyak ahli
menyarankan agar USG dilakukan hanya untuk alasan medis yang jelas, seperti
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda dalam kandungan.
USG tidak menimbulkan
rasa sakit pada Anda.
Jika Anda merasa tidak
nyaman saat melakukan USG, sebaiknya bilang pada dokter Anda. Dokter mungkin
akan meminta Anda untuk mengosongkan kandung kemih (buang air kecil) Anda
terlebih dahulu. Kandung kemih yang penuh biasanya akan membuat Anda merasa
tidak nyaman saat transduser (alat yang digunakan untuk USG) menekan perut
Anda.
Saat Anda melakukan
USG pertama kali di awal kehamilan Anda, mungkin Anda perlu untuk membuat
kandung kemih Anda penuh. Cairan menjadi media perambatan gelombang suara,
sehingga kandung kemih yang penuh di saat menjalani USG di awal kehamilan dapat
meningkatkan kualitas USG Anda. Sedangkan, saat usia kehamilan Anda sudah tua,
Anda tidak perlu untuk mengisi kandung kemih Anda sebelum melakukan USG. Saat
kehamilan Anda sudah besar, cairan ketuban di sekeliling bayi Anda sudah cukup
membantu membuat gema (suara) untuk menghasilkan gambar saat Anda melakukan
USG.
Periksakan kehamilan anda dengan pemeriksaan USG di
eMHa Holistik dengan fasilitas yang telah kami sediakan untuk anda, pelayanan
ramah, konsultasi puas, di tangani oleh dokter muslimah dan tempat pemeriksaan
pastinya nyaman.
Yang beralamat kan di Jl. Gabugan – Gemolong Km.2 Canden Rt. 7 Ketro,
Tanon, Sragen.
0 komentar:
Posting Komentar