Rabu, 20 April 2016

Launcing Rumah Sehat Diabetes

Launcing Rumah Sehat Diabetes (RSD)

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis dan belum menempati skala prioritas utama pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga penderita diabetes saat ini masih menghadapi beragam kendala.
Peningkatan jumlah penderita diabetes beserta komplikasinya tentu akan memberikan beban terhadap peningkatan disabilitas dan kualitas sumber daya manusia, kematian dini, peningkatan diabetes secara individu, beban diabetes secara ekonomi dan tantangan penanganan atau manajemen diabetes.

Itulah sebabnya eMHa Klinik dan Herbal menyelenggarakan rangkaian kegiatan terkait diabetes untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka Hari Diabetes Sedunia (HDS) yang diperingati setiap tanggal 14 November setiap tahunnya, bertepatan dengan tanggal ditemukannya insulin.
Kegiatan bertempat di halaman eMHa Klinik dan Herbal yang beralamat di Jl. Gabugan – Gemolong Km.e, Canden Rt 7, Ketro, Tanon, Sragen dengan Tema “ Dengan Menjalani Pola Hidup Sehat Kita Bebaskan Keluarga Indonesia Dari Diabetes “.Kepala Puskesmas Tanon II menghadiri acara tersebut, bapak lurah Ketro, para sponsorship serta undangan lainnya.

Selain memperingati Hari Diabetes Se-Dunia, eMHa Klinik dan Herbal juga mengumunmkan Launching program bagi solusi diabetes yang diberi nama Rumah Sehat Diabetes ( RSD ) yang dihadiri oleh sekitar 100 orang. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk membantu masyarakat agar mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat sebagai upaya preventif diabetes. Begitu juga dengan mengedukasi masyarakat untuk melakukan deteksi dini diabetes karena selama ini sebagian penderita diabetes divonis ketika sudah terjadi komplikasi.

Selaras dengan itu dr. Dwi Anton selaku Ketua Umum penyelenggara “Rumah Sehat Diabetes” mengungkapkan,  “Kita saat ini mengadakan acara dalam rangka memperingati hari diabetes dunia yang jatuh 14 November 2015. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan semua orang betapa bahayanya diabetes dan penyakit ini sendiri terkait dengan pola hidup yang bisa dicegah dengan olahraga teratur dan pola makan yang sehat”.Rangkaian acara yang diselenggarakan eMHa Klinik & Herbal dan Rumah Sehat Diabetes  (RSD) terdiri dari beragam kegiatan yang bertujuan untuk mendidik, melibatkan dan mendukung seluruh lapisan masyarakat sebagai upaya pencegahan dan penanganan diabetes.

Kegiatan Rumah Sehat Diabetes merupakan bentuk aksi nyata eMHa Kliik&Herbal dalam menginspirasi masyarakat luas, khususnya  semua masyarakat, akan pentingnya menyadari pencegahan penyakit diabetes sedini mungkin, dimana salah satu agenda yang dilakukan adalah memfasilitasi pengecekkan gula darah.

Menurut International Diabetes Federation (2014), Indonesia menjadi negara peringkat ke-5 untuk kategori jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, dan 2 dari 3 penderita penyakit diabetes tidak sadar bahwa dirinya mengalami diabetes. Pengecekkan gula darah dapat menjadi alarm untuk mengetahui kondisi tubuh saat ini, sehingga diharapkan mampu mendorong langkah preventif untuk bisa segera mengubah pola hidup, terutama bagi mereka yang masuk ke dalam kategori prediabetes (masih tahap berisiko).Bagi mereka yang terdeteksi positif mengidap diabetes, Rumah Sehat Diabetes juga memfasilitasi sesi konsultasi kesehatan secara gratis, sehingga mereka dapat mencaritahu lebih detail terkait kondisi tubuhnya dan apa yang bisa mereka upayakan untuk menjaga kestabilan gula darahnya.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional "Cegah, Obati, Lawan Diabetes" 7 April 2016


Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanggal ini bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia.Tema peringatan Hari Kesehatan Sedunia ( HKS )  2016 di tingkat global adalah "Diabetes", sedangkan di tingkat nasional tema yang diangkat adalah "Cegah, Obati, Lawan Diabetes".

Oleh karena itu amat penting untuk melakukan aksi mencegah, mengobati dan melawan diabetes bersama-sama. Dengan melakukan pencegahan, bisa menurunkan jumlah pengidap diabetes. Lalu, jika terdeteksi secara dini bisa mengurangi risiko komplikasi dan beban biaya.Jika pasien datang dengan komplikasi, beban ekonomi jadi lebih besar. Lalu jika sampai kecacatan juga besar"

Padahal, diabetes merupakan penyakit tidak menular yang bisa dicegah. Caranya dengan menjaga asupan makanan, banyak melakukan aktivitas fisik, dan memeriksa kesehatan secara teratur.Jika pun sudah dicegah, pasien tetap mengidap diabetes dengan mengikuti standar pengobatan untuk mencegah komplikasi pada tubuhnya. Sehingga pengidap diabetes terhindar dari masalah saraf, mata, ginjal, sistem kardiovaskular, serta serangan jantung dan stroke.


Di Indonesia sendiri, baru 30 persen pasien diabetes yang mengetahui dirinya terkena penyakit dengan kondisi kadar glukosa dalam darah tinggi. "Ini artinya ada sekitar 70 persen pasien diabetes yang tidak mengetahui dirinya terkena diabetes,"