Mungkin
para pebisnis yang baru memulai usahanya, memisahkan antara uang usaha dan uang
pribadi cukup sulit dilakukan. Meskipun usaha anda kecil maupun besar itu bukan
alasan untuk mengatur keuangan tersebut.
Nah yang perlu dipahami adalah
jika diantara uang usaha dan uang pribadi tercampur, bagaimana cara kita untuk
mengetahui bahwa usaha kita menguntungkan maupun laba, atau malah rugi dan bisa
disebut juga jalan ditempat??
Contohnya,
rita mempunyai usaha fotocopy. Usahanya berjalan hampir 1 tahun. Namun setiap
akhir bulan rita tidak merasakan laba dari usaha fotocopy nya, meski berbagai
cara telah dilakukan seperti mencatat pengeluaran, membuat promosi, dan mengurangi biaya tambahan.
Ini tidak lain karena rita mencampur urusan usaha dengan urusan pribadinya.
Sebab rita juga bertugas mengurus keuangan rumah tangganya seperti membayar
listrik, PDAM, keperluan dapur maupun biaya anak sekolah.
BERBISNIS, TAPI KENAPA TIDAK BISA
MERASAKAN LABA???
JANGAN sampai anda tidak bisa
merasakan laba/untung dari usaha anda!!!!!!
Mengapa memisahkan uang usaha dan
uang pribadi sangat penting???
Sebab memisahkan uang usaha dan
uang pribadi akan membuat anda melihat pemasukan maupun pengeluaran usaha
dengan jelas. Dari pemisahan tersebut ada beberapa manfaat lainnya yang bisa
dirasakan saat menggunakan uang usaha dan uang pribadi secara terpisah, seperti
:
1.
Pembukuan
keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.
2.
Uang
untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi yang jelas
Dan
terakhir..
Tips cara memisahkan uang usaha dan uang pribadi :
1.
Membuat
dua rekening yang berbeda antara uang usaha dan uang pribadi
Maksud
dari membuat rekening, anda bisa menempatkan tabungan usaha, dan mempermudah
untuk transaksi pemasukan-pengeluaran untuk keperluan usaha.
2.
Buat
laporan keuangan
Membuat
laporan seperti laba/rugi, tapi jika belum memungkinkan setidaknya laporan
keluar-masuk uang anda buat.
3.
Kelola
usaha dengan baik
Jika
anda sudah memisahkan uang usaha dan uang pribadi, selanjutnya anda tinggal
mengelola usaha dengan baik. Sehingga bisa mengembangkan usaha dan mendapatkan
keuntungan yang anda harapkan.
Seperti
buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha.
4.
Evaluasi
Bisa
dilakukan untuk mengetahui pergerakan modal usaha anda dan keuntungan yang
diperoleh
5.
Analisa
kondisi keuangan, dengan memperhatikan kondisi keuangan dan hutang anda.
6.
Alokasikan
profit dengan tepat.
Maksud
dari mengalokasi adalah membagi profit tersebut dengan formula sebagai berikut
:
a.
2,5%
untuk Zakat usaha
b.
15% Dana disimpan untuk ditabung / di
investasikan
c.
20%
untuk cicilan hutang modal, meskipun modal dari uang pribadi
d.
30% digunakan untuk proyeksi anggaran tahun
mendatang.
e.
32,5% pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
Mungkin
para pebisnis yang baru memulai usahanya, memisahkan antara uang usaha dan uang
pribadi cukup sulit dilakukan. Meskipun usaha anda kecil maupun besar itu bukan
alasan untuk mengatur keuangan tersebut.
Nah yang perlu dipahami adalah
jika diantara uang usaha dan uang pribadi tercampur, bagaimana cara kita untuk
mengetahui bahwa usaha kita menguntungkan maupun laba, atau malah rugi dan bisa
disebut juga jalan ditempat??
Contohnya,
rita mempunyai usaha fotocopy. Usahanya berjalan hampir 1 tahun. Namun setiap
akhir bulan rita tidak merasakan laba dari usaha fotocopy nya, meski berbagai
cara telah dilakukan seperti mencatat pengeluaran, membuat promosi, dan mengurangi biaya tambahan.
Ini tidak lain karena rita mencampur urusan usaha dengan urusan pribadinya.
Sebab rita juga bertugas mengurus keuangan rumah tangganya seperti membayar
listrik, PDAM, keperluan dapur maupun biaya anak sekolah.
BERBISNIS, TAPI KENAPA TIDAK BISA
MERASAKAN LABA???
JANGAN sampai anda tidak bisa
merasakan laba/untung dari usaha anda!!!!!!
Mengapa memisahkan uang usaha dan
uang pribadi sangat penting???
Sebab memisahkan uang usaha dan
uang pribadi akan membuat anda melihat pemasukan maupun pengeluaran usaha
dengan jelas. Dari pemisahan tersebut ada beberapa manfaat lainnya yang bisa
dirasakan saat menggunakan uang usaha dan uang pribadi secara terpisah, seperti
:
1.
Pembukuan
keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.
2.
Uang
untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi yang jelas
Dan
terakhir..
Tips cara memisahkan uang usaha dan uang pribadi :
1.
Membuat
dua rekening yang berbeda antara uang usaha dan uang pribadi
Maksud
dari membuat rekening, anda bisa menempatkan tabungan usaha, dan mempermudah
untuk transaksi pemasukan-pengeluaran untuk keperluan usaha.
2.
Buat
laporan keuangan
Membuat
laporan seperti laba/rugi, tapi jika belum memungkinkan setidaknya laporan
keluar-masuk uang anda buat.
3.
Kelola
usaha dengan baik
Jika
anda sudah memisahkan uang usaha dan uang pribadi, selanjutnya anda tinggal
mengelola usaha dengan baik. Sehingga bisa mengembangkan usaha dan mendapatkan
keuntungan yang anda harapkan.
Seperti
buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha.
4.
Evaluasi
Bisa
dilakukan untuk mengetahui pergerakan modal usaha anda dan keuntungan yang
diperoleh
5.
Analisa
kondisi keuangan, dengan memperhatikan kondisi keuangan dan hutang anda.
6.
Alokasikan
profit dengan tepat.
Maksud
dari mengalokasi adalah membagi profit tersebut dengan formula sebagai berikut
:
a.
2,5%
untuk Zakat usaha
b.
15% Dana disimpan untuk ditabung / di
investasikan
c.
20%
untuk cicilan hutang modal, meskipun modal dari uang pribadi
d.
30% digunakan untuk proyeksi anggaran tahun
mendatang.
e.
32,5% pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
0 komentar:
Posting Komentar